TAMAN NASIONAL KOMODO - NTT
UMUM
Taman Nasional Komodo (TN. Komodo) merupakan kawasan yang terdiri dari
beberapa pulau dengan perairan lautnya. Pulau-pulau tersebut merupakan
habitat satwa komodo (Varanus komodoensis) yaitu reptil purba yang
tersisa di bumi. Kondisi alamnya unik, terdapat padang savana yang luas
dengan pohon lontarnya (Borassus flabellifer).
Letak kawasam TN Komodo di ujung barat Propinsi Nusa Tenggara Timur,
tepatnya di antara Pulau Sumbawa (Nusa Tenggara Barat) dan Pulau Flores
(Nusa Tenggara Timur). Secara administratif kawasan ini terletak di
dalam wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa
Tenggara Timur.
Status dan sejarah Kawasan
-
Tahun 1911, satwa komodo pertama kali ditemukan oleh JKH Van Steyn
-
Tahun 1912, satwa tersebut diberi nama Varanus komodoensis oleh PA. Owens
-
Tahun 1912, Sultan Bima mengeluarkan surat keputusan untuk melindungi komodo
-
Tahun 1938, Residen Flores mengeluarkan keputusan tentang pembentukan Suaka Margasatwa Pulau Rinca, Pulau Padar disusul penetapan Suaka Margasatwa Pulau Komodo pada tahun 1965.
-
Pada 6 Maret 1980, Menteri Pertanian menunjuk P. Komodo, Padar, dan Rinca sebagai Taman Nasional Komodo
-
Tahun 1986, UNESCO menetapkan sebagai Cagar Biosphere (Man and Biosphere Reserve)
-
Tahun 1991, UNESCO menetapkan sebagai Warisan Dunia (World Heritage Site)
-
Tahun 1992, Komodo ditetapkan oleh Presiden RI sebagai Simbol Nasional
-
Tahun 1992, Perubahan fungsi Suaka Margasatwa P.Komodo, P. Rinca dan P. Padar seluas 40.728 Ha dan Penunjukan Perairan Laut seluas 132.572 Ha menjadi Taman Nasional Komodo.
-
Tahun 2000, ditetapkan kawasan pelestarian alam perairan oleh Menteri Kehutanan dengan luas 132.572 Ha.
-
Tahun 2006, TN. Komodo termasuk 20 Taman Nasional Model di Indonesia.
FISIK
Geologi
Kawasan TN. Komodo terletak pada pertemuan dua lempengan kontinen Sahul
dan Sunda. Gesekan antara kedua lempengan tersebut, telah menimbulkan
letupan vulkanis besar dan tekanannya menyebabkan pengangkatan terumbu
karang dan fenomena vulkanis itulah yang menjadikan pulau-pulau di
kawasan TN. Komodo. Komodo Barat, oleh para ahli diperkirakan terbentuk
pada era jurasic atau sekitar 130 juta tahun lalu, sedangkan Komodo
Timur, Rinca, dan Padar, diperkirakan terbentuk sekitar 49 juta tahun
lalu dalam era Eosin. Pulau-pulau tersebut berubah terus menerus melalui
proses erosi dan penumpukan. Berdasarkan geologis berskala 1:250.000
oleh Van Bemmelen tahun 1949, formasi batu yang tersebar di TN. Komodo
adalah formasi andesit, deposit vulkanis dan formasi efusif.
Topografi
Terdapat topografi Taman Nasional Komodo bergelombang, berupa
bukit-bukit dan gunung-gunung. Dibeberapa tempat terdapat lereng yang
terjal dan curam dengan kemiringan mencapai 80 % dan ketinggiannya
berkisar antara 0-735 m dpl. Gunung yang tertinggi adalah Gunung
Satalibo (735 m dpl) terletak di P. Komodo, dan Gunung Ora (667 m dpl)
di P. Rinca.
Iklim
Kawasan TN. Komodo sangat dipengaruhi oleh hujan musim dengan tingkat
kelembaban yang tinggi. Iklim TN. Komodo berdasarkan klasifikasi Schmidt
dan Ferguson iklimnya termasuk klasifikasi jenis F (sangat kering).
Bulan kering antara april sampai oktober dan bulan basah antara bulan
November sampai dengan Maret. Curah hujan rata-rata 200-1500 mm per
tahun. Suhu umumnya berkisar antara 17 – 34 C, dengan tingkat kelembaban
rata-rata 36 %.
BIOTIK
Padang savana yang mendominasi daratan, dengan keadaan alam yang kering
terbatas sumber mata air tawar dan suhu udara yang panas merupakan
habitat baik bagi reptil purba biawak komodo (Varanus komodoensis)
Flora
Ekosistem TN. Komodo dipengaruhi oleh iklim yang dihasilkan dari musim
kemarau panjang, suhu udara tinggi dan curah hujan rendah. Disamping
itu TN. Komodo terletak dalam zonasi transisi antara flora dan fauna
Asia dan Australia. Ekosistem perairannya dipengaruhi oleh dampak
El-Nino/La Nina, yang berakibat memanasnya lapisan air laut di
sekitarnya dan sering terjadi arus laut yang kuat.
Berikut adalah tipe-tipe vegetasi yang terdapat di Taman Nasional Komodo
-
Padang Rumput dan Hutan Savana; Terdapat padang rumput dan hutan savana yang luasnya mencapai kurang lebih 70% dari luas TN. Komodo.Tumbuh berbagai jenis rumput diantaranya ; Setaria adhaerens, Chloris barbata, Heteropogon contortus, Themeda gigantea dan Themeda gradiosa yang diselingi oleh pohn lontar (Borassus flobellifer) yang merupakan tumbuhan khas.
-
Hutan Tropis Musim (dibawah 500 m dpl); sekitar 25% dari luas kawasan Komodo meruapakan vegetasi hutan tropis musim dengan jenis tumbuhan, antara lain : kesambi (Schleichera oleosa), asem (Tamarindus indica), kepuh (Sterculia foetida), dan beberapa jenis tumubuhan lainnya.
-
Hutan di atas 500 m dpl; pada ketinggian di atas 500 m dpl. Di puncak-puncak bukit, vegetasinya antara lain; Collophyllum spectobile, Colona kostermansiana, Glycosmis pentaphylla, Ficus urupaceae, Mischarpus sundaicus, Podocarpus netrifolia, Teminalia zollingeri, Uvaria ruva, rotan (Callamus sp.), bambu (Bambusa sp.), dan pada tempat yang cukup tedh biasanya ditemukan lumut yang hidup menempel di bebatuan.
-
Hutan Bakau ; terdapat di teluk yan terlindungi dari hempasan gelombang. Jenis vegetasinya, antara lain; Rhizophora sp., Rhizophora mucronata, dan Lumnitzera racemosa merupakan jenis vegetasi yang dominan. Namun secara umum terdapat pula api-api (Aicennia marina),Bruguiera sp., Capparis seplaria, Ceriops tagal, dan Sonneratia alba. Komunitas pohn bakau TN Komodo merupakan penghalang/benteng fisik alami terhadap erosi tanah dan akarnya menjadi tempat pembiakan, berpijah, dan daerah perlindungan bagi ikan, kepiting,udang, dan moluska.
-
Terumbu Karang ; terumbu karang merupakan komunitas yang terdiri dari sejumlah tumbuhan dan satwa perairan laut, baik yang hidup maupun yang telah mati. Terumbu karang di TN Komodo merpakan habitat penting bagi sekitar 1000 jenis ikan. Misalnya; barakuda, bengkolo, kerapu, kakap, dll serta jenis lainnya seperti lumba-lumba, pari manta, paus, gurita, penyu hijau, penyu lekang, penyu sisik, kuda laut, lobster dapat dijumpai di perairan Taman Nasional Komodo. Selain itu lebih dari 250 jenis koral pembentuk karang, sedikitnya 105 jenis crustaceae, dan 70 jenis bunga karang.
Fauna
Mamalia ; antara lain, rusa (Cervus timorensis), anjing hutan (Cuon
alpinus), babi hutan (Sus scrofa), kera ekor panjang (Macaca
fascicularis), kuda liar (Equus caballus) dan kerbau liar (Bubalus
bubalus), musang (Paradoxurus hermaphroditus), tikus besar Rinca (Ratus
ritjanus), dan kalong buah (Cynopterus brachyotis dan Pteropsis sp.)
Burung ; tercatat terdapat 111 jenis burung, antara lain ; burung gosong
(Megapodius reinwardti), kakatua jambul kuning (Cacatua sulphurea),
perkutut (Geopelia striata), tekukur (Streptopelia chinensis), pergam
hijau (Ducula aenea), Philemon buceroides, burung raja udang (Halcyon
capensis), dan burung kacamata laut (Zosterops chloris).
Reptil; terdapat 34 jenis Reptil. Disamping reptil Komodo, jenis reptil
lainnya, antara lain; ular kobra (Naja naja), ular russel (Viperia
russeli), ular pohon hijau (Trimeresurus albolabris), ular sanca (Python
sp.), ular laut (Laticauda colubrina), kadal (Scinidae, Dibamidae, dan
Varanidae), tokek (Gekko sp.), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan
penyu hijau (Chelonia mydas).
WISATA ALAM
Daya tarik utama TN. Komodo yaitu adanya reptil raksasa purba biawak
komodo (Varanus komodoensis), tetapi keaslian dan kekhasan alamnya,
khususnya panorama savana dan panorama bawah laut, merupakan daya tarik
pendukung yang potensial.
Wisata bahari misalnya, memancing, snorkeling, diving, kano, bersampan. Sedangkan di daratan, potensi wisata alam yang bisa dilakukan adalah pengamatan satwa, hiking, dan camping. Mengunjungi Taman Nasional Komodo dan menikmati pemandangan alam yang sangat menawan merupakan pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.
Wisata bahari misalnya, memancing, snorkeling, diving, kano, bersampan. Sedangkan di daratan, potensi wisata alam yang bisa dilakukan adalah pengamatan satwa, hiking, dan camping. Mengunjungi Taman Nasional Komodo dan menikmati pemandangan alam yang sangat menawan merupakan pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.
Beberapa lokasi yang menarik untuk dikunjungi :
-
Loh Liang : merupakan daerah konsesi wisata yang dikelola oleh PT. Putri Naga Komodo (PT. PNK). Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain pengamatan satwa komodo, rusa, babi hutan, pengamatan burung, bermain kano dll.
-
Pantai Merah : merupakan pantai dangkal yang indah dengan terumbu karang yang menawan. Aktivitas yang biasa dilakukan oleh turis yang berkunjung adalah snorkeling atau mandi matahari.
-
Loh Sebita : Loh Sebita merupakan daerah mangrove dan aktivitas yang cukup menarik untuk dilakukan adalah pengamatan burung serta treking.
-
Loh Buaya : merupakan daerah konsesi wisata yang dielola oleh PT. Putri Naga Komodo (PT. PNK). Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain pengamatan satwa komodo, rusa, kerbau, burung, monyet ekor panjang, kuda liar, pengamatan burung, bermain kano, dll.
-
Pulau Kalong : Aktivitas yang dapat dikunjungi antara lain pengamatan koloni kelelawar dalam jumlah yang cukup besar. Pengamatan paling menarik dilakukan pada saat sore hari dimana kelelawar mulai keluar untuk mencari makan.
-
Golo Kode : Dari puncak bukit yang dikenal dengan Golo Kode, pengunjung dapat menyaksikan panorama dan bentang alam yang cukup fantastik karena keterwakilan berbagai tipe ekosistem dapat disaksikan dari tempat ini.
-
Selat Molo : selat yang memiliki arus deras seperti air sungai yang mengalir pada saat pasang.
Terdapat 36 dive site di dalam kawasan TN. Komodo di antara lain yang
sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara untuk menyelam dan
snorkelling:
-
Pulau Tatawa.
-
Pantai Merah.
-
Gililawa Laut.
-
Loh Dasami.
-
Pillar Steen.
-
Batu Bolong.
-
Taka Makasar.
Dan masih banyak dive site yang lainnya yang tidak kalah menarik dengan keindahan bawah lautnya.
Cara mencapai lokasi :
-
Lewat darat :
Pengunjung dapat menggunakan perjalanan darat dari dari Bali - Mataram (P. Lombok) – Bima - Sape (P. Sumbawa), kemudian diteruskan dengan perjalanan menggunakan kapal feri setiap hari menuju Labuan Bajo. Dari Labuan Bajo pengunjung dapat berkunjung ke Taman Nasional Komodo menggunakan kapal boat atau speedboat. -
Lewat udara :
Pengunjung dapat menggunakan transportasi udara dari Bali (Denpasar) menuju Labuan Bajo setiap hari dengan maskapai penerpangan yang ada diantaranya; Indonesian Air Transport (IAT), Merpati, dan Trigana Air.
Kantor: Balai Taman Nasional Komodo, Jalan Kasimo, Manggarai Barat, NTT 86554 telp. (0385) 41004, 41005 Fax. (0385) 41006
Email: tn_komodo@yahoo.com
Pembentukan: Pengumuman Menteri Pertanian tanggal 6 Maret 1980 tentang Pembentukan Taman Nasional Komodo
Penunjukkan: Ditunjuk sebagai Taman Nasional Komodo oleh Menteri Kehutanan melalui SK No. 306/Kpts-II/1992 tanggal 29 Februari 1992.
Letak: Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT
Curah Hujan: kurang dari 800 mm per tahun
Temperatur: Suhu tahunan tertinggi 43oC sedangkan suhu minimum 17oC. Bulan November merupakan bulan terpanas dalam setahun
Letak Geografis: 119o09’00’’ - 119o55’00” BT dan 8o20’00” - 8o53’00” LS
Penunjukkan: Ditunjuk sebagai Taman Nasional Komodo oleh Menteri Kehutanan melalui SK No. 306/Kpts-II/1992 tanggal 29 Februari 1992.
Letak: Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi NTT
Curah Hujan: kurang dari 800 mm per tahun
Temperatur: Suhu tahunan tertinggi 43oC sedangkan suhu minimum 17oC. Bulan November merupakan bulan terpanas dalam setahun
Letak Geografis: 119o09’00’’ - 119o55’00” BT dan 8o20’00” - 8o53’00” LS